WARTAAMPERAK.COM_PASSNGKAYU=== Menyikapi peristiwa salah tangkap terhadap Kepala Puskesmas Kecamatan Alu, Jamaluddin, S.Kep, yang kini masih dalam kondisi tidak sadarkan diri pasca operasi kepala, berbagai pihak mulai angkat bicara. Termasuk Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S. Mengga.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (5/7), Salim menyampaikan keprihatinannya yang mendalam dan menekankan pentingnya perlindungan terhadap korban serta kejelasan hukum yang adil dan transparan.
“Apa dia justru dianiaya ketika berada di Polres? Ini harus diusut tuntas. Jika benar, ini bentuk pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia,” kata Salim.
Ia juga menduga bahwa kemarahan oknum petugas bisa saja terjadi akibat adanya anggota polisi yang terluka dalam bentrok saat eksekusi lahan di Palludai. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa kemarahan atau tindakan balasan di luar prosedur hukum adalah pelanggaran.
“Yang bersangkutan harus dijaga. Jangan sampai ada upaya dari oknum aparat yang mencoba memutarbalikkan fakta, seakan korban bagian dari kelompok yang menolak eksekusi lahan,” tegasnya.
Salim juga menambahkan, apabila nanti korban sudah pulih dan bisa memberikan keterangan, penting agar kesaksian itu didengar secara objektif.
“Kalau terbukti mengalami kekerasan, keluarga harus melapor ke Kompolnas dan Komnas HAM. Negara harus hadir dan menjamin keadilan bagi setiap warganya tanpa pandang bulu,” tegas Wakil Gubernur.
Sebelumnya diberitakan bahwa Jamaluddin, yang juga merupakan Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Polewali Mandar, menjadi korban salah tangkap saat eksekusi lahan di Palludai. Ia diduga mengalami kekerasan yang mengakibatkan luka serius di bagian kepala.