SulawesiBarat.WartaAmperak-Rembuk Stunting tentang mencegah dan penanganan stunting di Desa Bakka-Bakka kecamatan Wonomulyo kabupaten Polewali Mandar dilanjutkan dengan Musyawarah integrasi Musrenbang perubahan RKP Desa tahun 2020, Musyawarah Desa Perubahan Perkades BLT-DD dan Musyawarah Desa RKPDES tahun 2021. Kegiatan Desa di kemas dalam satu kegiatan tersebut dengan pertimbangan efesiensi Waktu, Tenaga dan Biaya. Rabu, 29-7-2020
Kegitan dihadiri Kepala Desa, Sekertaris kecamatan Wonomulyo Samiaji, So.s, Perwakilan Puskesmas Wonomulyo Nurdin, S.Kep, Badan Permusyawaratan Desa, staf ahli P3MD Mattotorang, Bidan Desa dan Banbinsa serta warga Desa Bakka-Bakka. Rabu, 29-07-2020
Nurdin N. S.Km., M.Kes mewakili kepala Puskesmas Wonomulyo mengatakan “Dibandingkan dengan daerah lain Desa Bakka-Bakka termasuk rendah angka persentasi stuntingx karena cuman 18 bayi dan balita, tujuan rembuk stunting bagaimana semua stokholder (Pemerintah Desa, Pemerintah kecamatan dan Dinas Kesehatan) dapat bekerja sama mengurangi angka kasus stunting di Desa minimal jangan bertambah kasus lagi karena ini merupakan program nasional” kata Nurdin N.
Disinggung tentang musyawarah Integrasi Tenaga Ahli P3MD Mattotorang mengemukakan “rapat integrasi dilaksanakan karena masa pandemic corona memgabungkan kegiatan rembuk stanting, Musrenbang RKP Desa Tahun 2020, Musyawarah Desa Perubahan Perkades BLT-DD T.A 2020 dan Musyawarah Desa RKPDes T.A 2021, makanya dalam pelaksanaan musyawarah kali ini diperketat protokol kesehatan dengan memakai Masker, Jaga Jarak dan Cuci tangan sebelum masuk keruang rapat” Ujar Mattotoran Ahli P3MD.
Darwis, SE. Kepala Desa Bakka-Bakka menjelaskan “Musyawarah integrasi dilaksanakan untuk efesiensi waktu dan tenaga, diharapkan stanting di Desa kami tahun 2021 inshaAllah sudah tidak ada lagi. Hasil rapat musrenbang tadi disepakati kegiatan tahun 2020 akan dipindahkan ke tahun 2021 kegiatan fisik dan pembinaan lebih banyak yang dicansel untuk dikerjakan pada tahun 2021” tutur kepala Desa 3 periode Darwis, SE. (arya).