PolMan_WartaAmperak.com=== KKN Koparekraf Desa Pussui menggelar kegiatan sosialisasi pemilih pemula menuju Pemilu 2024. Rabu 13/09/2023
Kegiatan berlangsung di Sekolah MA Ma’arif Pariangan yang menghadirkan sebagai pemateri Ketua PPK dan Ketua Panwaslu Kecamatan Luyo.
Sebagai tuan rumah pelaksanaan sosialisasi ini, Kepala Madrasah MA Ma’arif Zainuddin mengatakan kami menyambut niat baik dari Penyelenggara Pemilu, dalam hal ini PPK hierarki badan Ad Hoc dari KPU dan Panwaslu hierarki Ad Hoc dari Bawaslu Kecamatan Luyo.
“Semoga dengan kehadiran teman-teman penyelenggara di Sekolah MA Ma’arif Pariangan ini, bisa menambah wawasan Politik dan Literasi Demokrasi adik-adik sekolah sebagai pemilih pemula pemilu tahun 2024.” Ungkap Zainuddin.
Saddan Husain Ketua PPK dalam materinya menyampaikan bawa hal utama untuk menjadi pemilih pemula adalah harus tahu kapan jadwal pemungutan suara dalam rangkaian tahapan. Kemudian mesti terdaftar sebagai pemilih tetap.
Pemilih pemula dalam hal ini, bukan hanya mereka yang mencapai umur yg baru 17 tahun, namun juga sudah pernah nikah meski belum sampai usia yang ditetapkan dan juga termasuk Purnawirawan (Pensiunan TNI-Polri).” jelasnya.
Ia menambahkan, “Pemilu itu adalah sarana melaksanakan kedaulatan rakyat, untuk mencapai keterwakilan politik, menjadi sarana pergantian pemimpin, sehingga pemimpin politik punya legalitas dan mandat dari rakyat yang berpartisipasi dalam pemilu, keterlibatan pemilih pemula sangat berpengaruh dalam hal ini.” ujar Saddan.
Sementara itu, Ketua Panwaslu Kecamatan Luyo Muh. Yahya menyampaikan, “keterwakilan politik (Political Representatif) harus ada dan diberikan oleh adik-adik pemilih pemula, karena pemimpin yang terpilih bagaimana dan seperti apa, itu sangat bergantung pada pemilihnya jua. Mereka yang dipilih, maka sudah tentu pemilih pemula menjadi Voter Turnout.” Jelasnya.
Yahya melanjutkan bahwa Voter Turnout menurut Verba dan Nie adalah partisipasi pemilu yang bukan hanya datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya, melainkan ia juga yang segala aktivitasnya mempengaruhi pilihan, posisi pemerintahan dan segala bentuk tindak tanduk calon pejabat pemerintahan.
Pemilih pemula diharapkan menjadi pemilih cerdas, yaitu ia yang memilih pemimpin karena tawaran ide dan gagasan, bukan janji manis dan harapan-harapan fatamorgana. Pemilih cerdas pertimbangannya adalah ide bukan Materi.
Menurut Yahya Voter Turnout atau partisipasi Politik bukan Political Attitudes yang menolak kebijakan pemerintah, bukan juga Political Angagement yang turut melibatkan diri dalam pemerintahan. Namun ia adalah aktivitas politik oleh warga negara biasa, bukan elit pemerintah, pemilih pemula berpatisipasi dalam politik secara sukarela tanpa tekanan dan paksaan dari pihak manapun.
Yahya juga menegaskan, “Sudah semestinya pemilih pemula juga ikut mengawasi money politik dan Black Campaign yang merusak demokrasi, sampaikan kepada keluarga dan teman-teman akan hal ini.” pungkasnya. (Aco Metro).