Potongan Gabah 2 Kg Cegah Tengkulak “Bermain Timbangan””

  • Bagikan

Ketua Perpadi Polewali Mandar Hamzah Syamsuddin  saat diskusi Lepas di salah satu cafe  Campalagian.

Polewali.WartaAmperak–Sekumpulan Pemuda Pemerhati Tani mengklarifikasi adanya kesalahpahaman soal harga dan potongan gabah yang menuai Pro-Kontra pasca hasil MoU dikeluarkan oleh Pemda PolMan beberapa hari yang lalu. Kegiatan pada malam Kamis dilaksanakan di salah satu Cafe samping kantor Camat Campalagian. Kamis, 11/3/2021.

Sekjen Lamdes yang juga turut hadir ditempat pertemuan tersebut, mengaku, “bahwa setelah saya cermati secara seksama diskusi malam ini dengan Hamzah Syamsuddin selaku ketua Perpadi PolMan dan beberapa tokoh pemuda dari berbagai elemen, dengan menyoal harga gabah yang dinilai menurun. Saya menilai bahwa hasil yang dikeluarkan oleh Perpadi dan beberapa instansi dan komunitas yang terkait yang kemudian tertuang dalam surat 9 poin kesepakatan, adalah hal yang perlu disambut secara baik, bagaimana tidak, selama ini para tengkulak secara bebas memainkan harga dan potongan timbangan, belum lagi akal-akalan timbangan yang kerap dimainkan alias timbangan yang secara sengaja tidak dinormalkan agar bisa untung 2 kali.” Terang Suardi.

Tokoh Pemuda Campalagian tersebut menambahkan, “Masalah ini yang membuat kita harus melihatnya secara proporsi, meski harga sebelumnya 48 tapi itu dengan potongan 10 kg “tanda kutip”, karena pada kenyataannya bukan 10 kg dipotong tapi melebihi dari itu, sampai sering kali ditemukan sampai 17 kg pemotongan. Jadi harga standar 44 yang sekarang berlaku dengan potongan 2 kg, itu sangat menguntungkan masyarakat petani. 44/kg itu cuma harga standar yang sifatnya fluktuatif, bisa melebihi dan bisa dibawah dan bahkan berubah menyesuaikan kondisi, dan yang lebih penting adalah di potongan 2 kg itu, karena itu akan mengikat para tengkulak tidak lagi bebas bermain. Dan yang terakhir, kita juga akan tetap men-support teman-teman yang mempermasalahkan ini, apalagi teman-teman yang akan rencana RDP Jum’at nanti, tentu mereka juga memiliki data yang valid melalui pengkajian yang matang, itu saya yakin, karena bagaimanapun soal harga itu mesti ada titik temu antara petani, Pemerintah dan pedagang, agar semuanya tidak ada yang merasa dirugikan.” Pesan Suardi

Ditempat yang sama, Ketua Perpadi Polman Hamzah Syamsuddin kembali menegaskan, “bahwa apa yang telah menjadi kesepakatan bersama pada pertemuan di Botto waktu itu, adalah betul-betul bertujuan melindungi Petani dari tengkulak, karena dengan potongan yang cuma 2 kg akan membatasi para tengkulak secara bebas memotong semaunya, dan juga setelah ini, kita sangat menganjurkan petani sendiri yang menimbang gabahnya dan melihatnya secara langsung berat timbangannya, agar tidak lagi petani hanya mendengar penyebutan berat timbangan oleh para pembeli, karena disitu juga kerap ada permainan. Saya tahu betul permainan mereka selama ini, dan itu berpuluh puluh tahun berlaku, sehingga mereka tidak lagi gampang memainkan harga dengan memasang harga tinggi tapi memainkan di potongan kilonya, adapun soal harga 4.400, itu harga yang dinamis, bisa saja besok-besok harga bisa 4.500, bahkan sampai 5000, dan untuk harga pabrik sekarang ini bisa 4.600, hanya perlu dipahami bahwa kita tetap berstandar pada HPP (Harga pembelian pemerintah) dan harga pasar yang berlaku, dengan mempertimbangkan segala sesuatunya yang saling memiliki keterkaitan termasuk kualitas mutu gabah dll.” Tutup Hamzah Syamsuddin yang juga Wakil Ketua II DPRD Polman saat ini. (awan)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *