WARTAAMPERAK.COM_POLMAN===== Sejumlah Petani areal kerjanya di Dusun Tulungagung Desa Sumberjo menggelar acara Buka Bumi atau Syukuran. Acara tersebut digelar di atas tanggul irigasi sekunder maloso kiri pintu air BT 2 di dusun Tulungagung Desa Sumberjo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat pada hari Minggu pagi, 20 April 2025.
Turut hadir Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Maloso kiri Subagyo Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Hasnah SP Kepala Desa Sumberjo Suwarrdi Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala Dusun se Desa Sumberjo dan Sejumlah Petani.
Acara Buka Bumi tersebut dipandu langsung oleh Kepala Dusun Tulungagung Suharmin dimulai dipagi hari dan membahas tentang pentingnya kekompakan dan kesiapan para petani dalam menyambut musim tanam yang akan datang juga menetapkan pergantian Pengurus P3A Sabar Menunggu
Menurut Kepala Desa Sumberjo Suwardi “kegiatan seperti ini adalah acara Buka Bumi atau acara syukuran menjadi tradisi setiap ingin turun sawah mungkin ditempat lain disebut acara mappalili Yang menyelenggarakan ini adalah pengurus P3A dan Kelompok tani bersama dengan para petani yang memiliki pintu air,” Jelas Kades Sumberjo.
Sementara Penyuluh Pertanian Lapangan Hasnah SP mengatakan Acara Buka Bumi seperti ini rutin dilaksanakan setiap musim turun sawah sebagai bentuk rasa syukur para petani dan sudah menjadi tradisi warga desa Sumberjo dan juga merupakan sedekah dari hasil kerja yang mereka sudah dapatkan
“mudah mudahan kedepannya dengan pola tanam yang kami sudah tetapkan dari pihak pemerintah camat dan para kepala desa dan pengairan tentu bisa kompak turun sawah kenapa karena mengingat bahwa Desa Sumberjo ini sudah berapa dekade sebelum saya masuk disini selalu mengalami gagal panen,” ungkapnya.
“Saya masuk disini saya berusaha berkomunikasi dengan para pengurus kelompok tani dan kepala desa bagaimana Desa Sumberjo ini bisa juga seperti desa lain bisa kompak karena salah satu kunci keberhasilan petani adalah kekompakan dan keseragaman dalam penanaman sesuai dengan aturan pola tanam dan tehnik karena apabila kita serentak maka hama atau penyakit,kita bisa minimalkan karena hama itu akan berbagi tempat.” Imbuhnya.
“Alhamdulillah selama saya bertugas disini saya perlahan lahan perbaiki hingga pada tahun kedua desa Sumberjo sudah bisa serentak karena memperbaiki pola tanam itu tidak semudah membalikkan telapak tangan jadi melalui pendekatan ke petani secara kekeluargaan Saya menggali apa persoalannya sehingga selama ini tidak bisa kompak.” Terangnya.
“Saya dan pak Camat,PU mengambil inisiatif untuk mengambil alih rapat tingkat kecamatan menetapkan aturan penutupan air dan aturan seperti itu masyarakat petanipun memaklumi bahwa kalau kita terlambat maka kitapun akan tidak dikasih air jadi kita harus konsisten,” Pungkas Hasnah
“Saya bersyukur dengan adanya seperti itu petani Sumberejo akhirnya bisa memahami dan menerima pentingnya kekompakan, keserentakan karena hasil mereka yang kemarin mereka sudah rasakan,” Terang Hasnah (Syarifudin)