WartaAmperak.com_PolMan=== Sekolah SD Negeri 007 Sidodadi gelar acara Maulid Nabi besar Muhammad SWT di halaman Sekolah SD Negeri 007 Sidodadi di Kelurahan Sidodadi Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat 1 Oktober 2024. Dengan Tema “Membawa Pesan Cinta,Perdamaian Dan Kasih Sayang Bagi Seluruh Ummat”.
9 Kuda tersebut ditunggangi (pessawe) dari murid murid Sekolah SD Negeri 007 Sidodadi diiringi Rebana mengitari jalan Brawijaya dan jalan Kemakmuran.
Kepala Sekolah SD Negeri 007 Sidodadi Nensy Syahruna,S,Pd,M,Pd mengatakan, “kegiatan ini sebenarnya program kerja sekolah Ini, dimana prosesnya diawali diajaran tahun baru. Hari pertama itu memang kami mengundang seluruh orang tua murid untuk kami sampaikan program kerja itu bahwa kami ada Maulid bulan September.” Kata Nensy.
Lebih lanjut ia mengatakan, “kegiatan Maulid Ini adalah kolaborasi dengan orang tua murid dan orang tua muridpun merespon dengan baik, Alhamdulillah acara maulid ini berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan, orang tua muridlah yang mengatur dan mempersiapkannya semuanya, komsumsinya, program messawe kami tawarkan merekapun meresponnya dengan baik, Alhamdulillah hari ini ada Sembilan kuda,” Kata Nensy.
“InsyaAllah program ini tetap kita teruskan setiap tahun dan kita akan evaluasi mana mana yang perlu dibenahi, tahun depan mudah mudahan kita maulid lagi dan bertambah yang naik kuda karena disamping itu juga untuk kebudayaan daerah mempertahankan budaya messawe Saeyang Pattu’du yang ada di Kabupaten Polewali Mandar,” Terang Nensy.
Sementara Lurah Sidodadi Asis Bande mengapresiasi dan berterima kasih kepada Kepala Sekolah SD Negeri 007 Sidodadi bersama jajarannya atas terselenggaranya acara peringatan maulid nabi besar Muhammad SWT di Kelurahan Sidodadi.
“Harapan kita bersama bahwa kegiatan ini kita peringati dan Insya Allah kita aplikasikan apa yang telah dicontohkan prilaku nabi besar Muhammad SWT dalam kehidupan sehari-hari kita.” Kata Asis Bandi
Ia menambahkan Dengan Peringatan maulid ini ada budaya yang ditampilkan naik kuda kalau di Mandar ini orang bilang Saeyang Pattu’du itu juga bagus karena kedepannya Ini budaya lokal kita pertahankan jangan sampai budaya lokal Ini digerus oleh budaya luar, Siapa lagi yang peduli kalau bukan kita,” Ungkap Asis Bande. (Syarifudin)